manasikhaji yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini yaitu suatu proses pemanfaatan sumber daya manusia untuk memberikan bantuan berupa pembekalan, arahan dan pedoman tata cara ibadah haji kepada calon jamaah haji agar mampu memahami rangkaian ibadah haji. 2. Fungsi . Pelaksanaan. Fungsi menurut . K. amus . B. esar . B
Ibadah Keluarga Persiapan Perjamuan Kudus Paskah Tanggal 7-11 April 2020 Ibadah keluarga persiapan perjamuan kudus ini dilakukan di rumah masing-masing warga jemaat antara tanggal 7-11 April 2020 ditengah pandemi Covid-19 Pelayan ibadah Pdt. Chrysta Andrea Tata ibadah keluarga ini beserta materi renungannya dapat diunduh disini
Dipimpinoleh seorang anggota keluarga, atau bergantian Nyanyian Umat PKJ 245 – Seperti Wanita Di Pinggir Sumur Hai saudara, bila jiwamu haus, yang fana jangan kau kejar. Kau pasti dis’lamatkan Tuhan bila engkau berdoa pada-Nya. Ya Tuhanku, bri aku minum dan puaskan haus jiwaku; b’ri ku makan hingga jiwaku kenyang. Ya Tuhan, baharui diriku.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENJELASANTata Ibadah ini digunakan oleh Keluarga sebab ibadah Minggu 22 dan 29 Maret 2020 yang ditiadakan guna mencegah penyebaran Virus Corona. Sebagai umat Tuhan, kita menghormati anjuran Pemerintah, surat gembala dari Majelis Sinode GPIB dan PGI agar umat melakukan pembatasan sosial dengan cara beribadah di rumah masing-masing. Tata Ibadah ini disiapkan agar kita tetap dapat bersekutu, memuji Tuhan dan merenungkan firman Allah. Tugas-tugas dalam ibadah sebagai PL, PF dan J dapat disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga. Selamat TEDUH AJAKAN BERIBADAH PL Kami bersyukur kepadaMu, Ya Allah sebab oleh karena KasihMu kami tetap dapat menikmati hari pemberian Tuhan dan bersyukur di tengah tantangan dan cobaan AJAR KAMI SELALU MENGANDALKAN TUHAN AGAR MAKIN TEGUH IMAN, KASIH DAN PENGHARAPAN KAMI DI DALAM Mari satukan hati memuji TUHAN YESUS dari pujian Kidung Keesaan 7 1-3. berdiri dokpri DOA PEMBUKAPL Bapa Mahakasih, kami mengucap syukur sebab Pertolongan Tuhan nyata dalam hidup kami. Pertolongan Tuhan yang menciptakan langit dan bumi menjadi dasar utama ibadah kami. Kasih karunia dan damai sejahtera Allah menyertai kita AMINNAS PEMBIMBING Mazmur 626-9 1 2 3 4 5 Lihat Sosbud Selengkapnya
Ukuran 15,5 cm x 23,5 cm. Cover: Hard Cover. Berat: 550 Gram. Tebal: 256 halaman. Resensi: Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu. Alaihi wa Sallam. Buku ini “Buku Fikih Ibadah Harian Pembahasan Lengkap Ibadah” , Buku ini merupakan buku fikih praktis dengan
Ibadah Harian Keluarga GKPS Sabtu, 17 Juni 2023 2 min read TATA IBADAH Ibadah Harian Keluarga GKPS Sabtu, 17 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 16 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 41 Puji Jahowa na sangap anjaha mardohar. Hita ganupan...Read More IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Jumat, 16 Juni 2023 3 min read TATA IBADAH IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Jumat, 16 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 15 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 1021 Ham tongtong ihutkononku Jesus Sipagoluh au. Seng anjai...Read More IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Kamis, 15 Juni 2023 3 min read TATA IBADAH IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Kamis, 15 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 14 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 3061 Hu hamegahkon do in tongtong Jesus Tuhanku rupeihu...Read More IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Rabu, 14 Juni 2023 2 min read TATA IBADAH IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Rabu, 14 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 13 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 4402 Seng jumpah hita in bai goluh, anggo lang...Read More IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Selasa, 13 Juni 2023 3 min read TATA IBADAH IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Selasa, 13 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 12 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 1381 Jahowa Naibatanta do, tarbaen batar-batarta. Munsuhta ningon talu...Read More IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Senin, 12 Juni 2023 2 min read TATA IBADAH IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Senin, 12 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 11 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 3521 Ai halongangan do hape, holong ni Tuhan in....Read More IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Sabtu, 10 Juni 2023 2 min read TATA IBADAH IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Sabtu, 10 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 9 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 61 Ham do ipuji uhurhon, Jahowa Tuhankin. Huambilankon do...Read More IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Jumat, 9 Juni 2023 3 min read TATA IBADAH IBADAH HARIAN KELUARGA GKPS Jumat, 9 Juni 2023 Departemen Persekutuan GKPS 8 Juni 2023 1. Mandoding Haleluya No. 2401-2 Jahowa pangajamankin, pangapoh bai uhurhu. Na patorangkon langkahkin...Read More Navigasi pos 1 2 3 4 … 121 Next
Agaribadah kita sempurna, maka dianjurkan untuk membaca doa saat menyembelih hewan kurban. Seperti yang dikutip dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX (2021:14), "Ketika menyembelih kurban, Rasulullah saw mengucapkan doa, "Ya Allah, terimalah kurban Muhammad, keluarga Muhammad, dan dari umat Muhammad"(HR.Ahmad dan Muslim).
PERSIAPAN Keluarga berkumpul dalam sukacita Menyiapkan tempat persembahan Menyalakan lilin sebelum ibadah PEMBUKAAN P Kita ada pada hari kemenangan, dan kiranya keluarga ini tetap dalam persekutuan untuk memuliakan Tuhan yang menang. Mari kita berdiri dan bernyanyi dari Nyanyian Rohani 60 1 dan 2 “Suara sorak terdengar” Suara sorak terdengar, neg’ri Yerusalem gempar Benarlah Tuhanmu telah berbangkit dari kuburNya Tak boleh kubur memegang Pahlawan itu yang menang Kuasa maut telah lemah dan kalah oleh kuatNya MADAH PUJIAN DAN SALAM P Haleluya! Kristus sudah bangkit! J Dalam kelemahan-Nya, kita kuat. Dalam penderitaan-Nya, kita menang. P Dalam kebangkitan-Nya, kita beroleh pengampunan serta kehidupan. Dan Allah Bapa menjadikan kita sebagai pewaris Kerajaan-Nya. J Haleluya! P Perayaan Paskah ini kami peralaskan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan menaungi kita sekalian. Amin. HUKUM TUHAN P Jikalau kamu menurut perintahKu, kamu akan tinggal di dalam kasihKu, seperti Aku menuruti perintah BapaKu dan tinggal di dalam kasihNya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaKu ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. MENYANYI BERSAMA Nyanyian Rohani 60 3 & 4 “Begitu kita terlepas …” duduk Begitu kita terlepas, tak takut lagi dan cemas Percaya itu memberi kuasa atas maut ngeri Ya Yesus kebangkitanMu, b’ri hidup baru dan sembuh Yang Kau tentukan maksudnya terang mulia dan baka PENGAKUAN DOSA DAN BERITA RAHMAT P Jemaat, mari kita mengaku dosa dengan sungguh-sungguh dan kita mendengar berita anugerah Sekalipun kesalahan-kesalahan memenuhi hidup kita, namun Yesus sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib, supaya kita juga beroleh hidup dalam kebenaran J Terpujilah Tuhan dari kekal sampai kekal P Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. MENYANYI BERSAMA Nyanyian Rohani 64 1 & 2 “Sesungguhnya kukatakan” Sesungguhnya kukatakan Mukhalis hiduplah Dan kita disertaiNya selama-lamanya Hai lihat dunia terang dan baru hidupku Dan jalanku menujulah ke rumah Bapaku PEMBERITAAN FIRMAN Doa mohon terang Roh Kudus Pembacaan firman Markus 16 1 – 8 Renungan Paskah Membaca renungan yang telah disediakan PENGAKUAN IMAN P Bersama dengan semua orang percaya di segala zaman dan tempat, kita mengaku iman percaya kita Aku percaya....... dst. MENYANYI BERSAMA Nyanyian Rohani 64 3 “Syukur t’lah hilang … duduk Syukur t’lah hilang dahsyat maut, Mukhalis yang menang Dan kitapun disambutNya, di sorga yang terang PERSEMBAHAN SYUKUR P Kita hendak memberikan persembahan syukur untuk menopang pekerjaan pelayanan. Dengarlah nas Firman Tuhan Bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan, bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! MENYANYI BERSAMA Nyanyian Mazmur 105 1 dst “Ucap syukur dan puji Hua” Ucap syukur dan puji Hua dengan sembahyang dan berdoa dan muliakan namaNya, masyhurkan perbuatanNya segala bangsa mendengar mujizat Allah yang besar Nyanyikan mazmur kesukaan dan puji Tuhan kemuliaan Ajaib mujizatNya besar dan namaNya kudus benar Hai kamu yang mencariNya tetap bersukacitah Pikir-pikirkan kodrat Alllah dihadiratNya sedekala Hai Israek kaum pilihan, ingatkanlah sekalian Mujizat yang dibuatNya, hukumanNya di dunia Kekal setia Firman Allah, diingatkanNya perjanjian Sampai selama – lamanya, kekal segala FirmanNya Kepada orang pilihan dengan seribu turunan DOA SYUKUR DAN SYAFAAT MENYANYI BERSAMA Nyanyian Rohani 190 1 & 4 “Hai bangkit bagi Yesus” ayat 4 berdiri Hai Bangkit bagi Yesus, pahlawan palangNya Kibarkan panji Raja di atas dunia Perang rohani ini dipimpin Tuhanmu Yang akan mengalahkan segala seteru Hai bangkit bagi Yesus dan ikut tentara Ke medan perjuangan, dengar nafiriNya Meskipun tak terbilang pasukan seteru Percaya bahwa Yesus menjadi kuatmu Hai bangkit bagi Yesus dan harap kuatNya Tenagamu sendiri tentu lekas lemah Perlu diperjuangan senjatamu lengkap Berdoa dan berjaga dan ingatlah tetap Hai bangkit bagi Yesus, tak lama lagi p’rang Perjuangan berhenti dan kamupun menang Yang bertekun setia dianug’rahiNya Mahkota kehidupan di negeri baka PENGUTUSAN DAN BERKAT P Pulanglah dengan sejahtera dan terimalah berkat Tuhan “Allah Bapa mencurahkan segala kebaikan bagi saudara-saudara, oleh kebangkitan Kristus keselamatan dianugerahkan dalam hidup saudara-saudara, dan saudara-saudara dikuatkan dalam tuntunan kuasa Roh Kudus sekarang ini sampai selama-lamanya…” P + J Amin… Amin… Amin…
TataIbadah Keluarga. Abel Parel. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 7 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Tata Ibadah Keluarga.
Pendahuluan Ibadat adalah berhimpunnya warga untuk menghadap dan mewujudkan persekutuannya dengan Tuhan. Tujuan ibadat adalah menumbuh-kembangkan persekutuan orang percaya sehingga rencana karya TUHAN ALLAH makin berlaku dan nyata di dunia, demi kemuliaan nama Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Pranata GKJW tentang ibadat Bab IV pasal 9 menerangkan berbagai macam ibadat yang dilaksanakan GKJW, salah satunya adalah ibadat Keluarga. Penjelasannya adalah sebagai berikut Ibadat yang dilaksanakan oleh masing-masing keluarga di rumah masing-masing. Untuk ini Majelis supaya menyediakan tuntunannya. Ibadat yang dilaksanakan oleh beberapa keluarga secara bergilir dan bersifat “patuwen” Ibadat yang dilaksanakan oleh beberapa keluarga di suatu tempat yang tetap. Pada sejarah perkembangannya Ibadat keluarga di GKJW adalah ibadat yang berakar dan tumbuh dari “gerakan warga” yang tidak hanya berlatar belakang iman-kepercayaan yang sama tetapi juga adanya ikatan persaudaraan dan budaya Jawa yang kental di kalangan warga Jemaat. Bentuk awalnya persekutuan ibadat ini sangat sederhana dimana secara bergiliran ideran dalam setiap minggu kamis keluarga-keluarga kristen mengunjungi tetuwi kepada salah satu keluarga di Jemaat. Mereka saling bertemu dan berbagi cerita kabar kinabaran tentang segala sesuatu sebagai ungkapan rasa kebersamaan, kepedulian dan solidaritas. Lambat laun bentuk persekutuan ini kemudian menjadi bersifat formal Ibadat dan pengajaran, -bahkan bergeser menjadi ibadat Minggu mini. [1] Terlepas dari bentuknya yang sekarang ini, ibadat keluarga ini telah menjadi urat nadi keberadaan GKJW yang memberi manfaat yang luar biasa bagi dinamika pertumbuhan jemaat-jemaat di GKJW.[2] Bahkan boleh dikatakan Ibadat keluarga patuwen brayat adalah trade mark GKJW. Selain ibadat keluarga yang bersifat perkunjungan Patuwen pada setiap “kemisan” , di masing-masing keluarga Kristen GKJW khususnya desa-desa Kristen juga ada tradisi ibadat tutup hari tutup dino di masing-masing keluarga. Mereka berkumpul pada malam hari untuk menyanyi, berdoa, membaca Alkitab dan merenungkannya bersama. Diceritakan kesan masyarakat non Kristen sekitarnya saat memasuki desa Kristen saat malam begitu damai, dan sesekali terdengar kekidungan dari rumah-rumah warga yang sedang beribadat. [3] Ibadat yang sarat dengan kesetiaan, ketekunan dan kesederhanaan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi lingkungan sekitarnya yang kemudian bersimpatik. Sehingga melalui ibadat keluarga ini terjalin bukan hanya persaudaraan bathin -keakraban antar warga Jemaat saja, tetapi juga dengan warga masyarakat sekitarnya[4] Maksud dan Tujuan Pengakuan bahwa ibadat Keluarga adalah pilar kokoh bagi dinamika kehidupan berjemaat mengajak kita untuk tidak hanya bertanggung jawab memelihara kelestarian semangat dan bentuk persekutuan ibadat ini tetapi juga mengupayakan bentuk format baru ibadat ini agar dapat lebih inovatif, kreeatif dan menyenangkan untuk dilaksanakan oleh seluruh warga jemaat. [5] Hal ini penting dilakukan sebab dengan perubahan sosial yang terjadi saat ini,-dimana terjadi perubahan gaya hidup dan tata nilai di dalam masyarakat, sangat berdampak serius terhadap kebersamaan keluarga-keluarga GKJW yang notabene adalah penyokong dinamika kehidupan gereja. Semangat persekutuan dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama keluarga-keluarga yang dibangun dengan ibadat keluarga ini tidak hanya dapat menolong mereka bertahan menghadapi berbagai tantangan dan godaan dalam kehidupan rumah tangga mereka saja tetapi juga dapat menumbuhkan semangat bela rasa dan solidaritas terhadap sesama yang menderita. Batasan penulisan GKJW telah banyak melakukan langkah-langkah pembinaan terkait dengan seriusnya tantangan dan godaan yang dihadapi keluarga-keluarga GKJW dalam era modern ini. Mulai dari program SADAR, Pencanangan tema keluarga pada PKP III dan IV, Tata ibadat Keluarga, Buku Katekisasi Perkawinan, Teologi Keluarga GKJW, buku panduan PA keluarga maupun penyediaan tuntunan PAH yang semakin kreatif yang kesemuanya itu untuk menunjang pemahamaman, wawasan panggilan keluarga GKJW di tengah-tengah masyarakat. Terkait dengan berbagai hal yang telah diupayakan GKJW tersebut pembahasan dalam tulisan ini lebih di tekankan kepada pembinaan spiritualitas keluarga-keluarga GKJW melalui kegiatan Ibadat Keluarga Harian di rumah tangga masing-masing dengan mempergunakan sarana-sarana yang telah diupayakan oleh GKJW. Secara khusus yang akan diupayakan adalah menghidupkan kembali tradisi ibadat Keluarga Harian dengan tuntunan Ibadat yang disediakan oleh Majelis Agung. Dalam penjelasannya MA di dalam pranata tentang ibadat Keluarga, adalah tugas Majelis Jemaat menyediakan tuntunan bagi Ibadat keluarga ini. Secara kelembagaan, tuntunan yang diberikan MA kepada warga Jemaat sudah ada yakni bahan-bahan pembinaan terbitan GKJW, tetapi dalam hal pelaksanaan ibadat khususnya Tata Ibadat keluarga masih diberikan dalam kerangka model ibadat keluarga yang bersifat perkunjungan Patuwen brayat. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menyusun model Tuntunan ibadat Keluarga di GKJW untuk menjawab kebutuhan akan tuntunan Ibadat Keluarga Harian yang dapat dipergunakan oleh keluarga-keluarga di GKJW dalam setiap harinya. Tata ibadat keluarga harian ini diharapkan sederhana namun secara liturgis-teologis dapat dipertanggung-jawabkan dan kontekstual. Bacaan dan renungkan dalam Ibadat keluarga harian dapat diambil dari Daftar bacaan Alkitab Harian GKJW dan Pancaran Air Hidup yang telah disusun dan diterbitkan MA. Untuk nyanyian-nyanyian yang bersifat tetap, kami memilih dari antara Nyanyian-Nyanyian Kidung Jemaat, rohani populer yang bernada meditative. Alasannya adalah bagi latar belakang spiritualitas Jawa yang bersifat meditative. Untuk nyanyian-nyanyian yang lain yang tidak tetap kita mempergunakan Kidung Jemaat dan Kidung Pasamuwan. Pembahasan Menyusun Tata Ibadat keluarga harian tidak jauh berbeda dengan menyusun Tata ibadat pada umumnya yang berdasarkan prinsip-prinsip umum Tata gereja khususnya pakem GKJW. [6] Tetapi tindakan sederhana ini tidak hanya dimaksudkan semata menambah model-model Tata ibadat Keluarga semata, lebih luas dari pada itu bagaimana menjemaatkan tradisi Ibadat Keluarga Harian yang sebenarnya sudah ada di lingkup GKJW meski itu dulu. Bahwa jika itu mungkin diwujudkan tidak semata karena GKJW mengadopsi tradisi ibadat harian gereja lain bahkan tradisi sembahyang umat lain, tetapi sungguh dilatar belakangi sejarah dinamika persekutuan di GKJW sendiri serta perubahan cara pandang terhadap konteks yang dihadapi. Dengan demikian perlu kita juga mengupas sedikit tradisi doa harian umat dan ibadat keluarga yang sudah ada dan sejarah perkembangannya, makna teologisnya, susunan dan isi dan unsur-unsur dalam ibadat harian. Diharapkan pemaparan ini dapat memperkaya kita di dalam memahami dan menyusun Tata ibadat keluarga harian di GKJW. 1. Sejarah perkembangan ibadat harian Jemaat Kristiani sampai abad pertengahan Akar tradisi ibadat harian umat Kristen perdana tidak dapat dilepaskan dari tradisi ibadat orang Yahudi. Di dalam kitab Daniel 611 dan Mazmur 5518 diceritakan secara tidak langsung mengenai kebiasaan menjalankan ibadat pagi, siang dan sore. Daniel 9 21-22 dan Ezra 94-6 diceritakan bahwa ada kaitannya juga dengan korban petang. Doa yang selalu dan wajib diucapkan setiap pagi dan sore adalah shema yisrael ul 64-7. Yesus setia menjalankan ibadat tiga waktu ibrani ini. Seperti yang diceritakan Mark 135, 646. kehidupan Yesus sungguh merupakan ungkapan pujian demi kemuliaan Allah di surga. Yoh 174. Keempat Injil di berbagai kesempatan menunjukkan Yesus sebagai pendoa yang mengajar para muridnya supaya tiada henti-hentinya berdoa Luk 181. Para murid melanjutkan pesan ini kepada gereja perdana dengan bersama melaksanakannya menurut waktu doa dan korban bangsa Yahudi. Sejak awal abad II telah ada kesaksian-kesaksian tentang waktu doa yakni pagi, siang dan sore. Tertulianus menyebutnya “Orationes legitimate” artinya waktu doa yang sah tertulis menurut kebiasaan. Menurut Hippolitus dari Roma para diakon dan imam harus berhimpun setiap pagi di suatu tempat menurut ketetapan uskup untuk merayakan ibadat sabda pengajaran dan doa bersama jemaat. Untuk ibadat sore, terutama upacara penyaaan lampu lucernarium menurut adat kebiasaan Ibrani, Yunani dan Romawi, dilaksaknakan juga bersama-sama. Konstitusi apostolic dari abad IV telah memperlihatkan suatu struktur yang ibadat sore. Pada abad III dan IV berkembanglah jam ibadat menjadi lima waktu yakni Laudes, Tertia, Sexta, Nona, Vesperae. Dalam abad IV sudah merupakan kebiasaan umum baik di barat maupun Timur bahwa ibadat pagi dan sore dilaksanakan di dalam gereja secara bersama-sama baik awam maupun klerus. Waktu Prima merupakan tambahan dari Casianus 380 dan waktu Completorium berasal dari Basilius. Dua waktu tambahan ini lebih terbatas dilaksanakan oleh biara. Benedictus 543 sangat berjasa menyususn secara lengkap dengan rumusan-rumusan doa, sehingga struktur ibadat harian Romawi mendapat coraknya sendiri menjadiMatutinum-Laudes-Prima-Tertia-Sexta-Nona-Vesperae-Completorium. Pada abad pertengahan terbitlah Brevarium yakni buku yang berisi daftar ringkasan dan petunjuk serta komentar singkat yang menjelaskan teks-teks yang terdapat dalam ibadat Harian yang dipakai pada ibadat harian, sebab waktu itu banyak buku ibadat Harian yang dipakai pada perayaan bersama. Pada abad XI semua buku itu disatukan dengan nama Tabelaria dan dimaksudkan bagi mereka yang berada dalam perjalanan demi pemakaian praktis. 2. Makna teologis Ibadat Harian mengungkapkan pengudusan hari; dalam arti bahwa waktu ke waktu kita menghayati kesatuan dengan Allah. Dengan demikian sekaligus menunjukkan bahwa sepanjang tahun liturgi karya penebusan berlangsung saat demi saat, dari matahari terbit sampai terbenam dan terbit lagi. 3. Struktur / susunan Ibadat Harian Ibadat harian terdiri dari Pembukaan Ibadat Harian invitatorium Ibadat bacaan Officium Lectionis Ibadat pagi Laudes Ibadat siang /pukul Hora Media Ibadat sore Vesperae Ibadat Penutup Completarium 4. Unsur-unsur Ibadat Harian Mazmur-Mazmur Kidung PL atau PB Bacaan-bacaan Madah dan lagu singkat D oa-doa i. Doa permohonan ii. Doa Bapa kami iii. Doa penutup iv. Hening 5. Ibadat keluarga Yahudi dan Perkembangannya di Jemaat Kristen Pada zaman Yesus ,ada tiga pusat ibadat orang Yahudi yaitu Bait suci di Yerusalem, sinagoge dan rumah. Setiap tempat ini telah mempengaruhi tata kehidupan Kristen. Tetapi dalam rangka pembahasan ini, kita memaparkan tradisi ibadat di rumah tangga Yahudi. Orang-orang Kristen perdana melanjutkan tradisi ibadat Yahudi di Bait suci dan sinagoge, tetapi upacara perjamuan bermula dari penghidangan makanan kudus di rumah. Menurut ajaran dan sistem Yudaisme, rumah atau kehidupan rumah itu juga dianggap sebagai pusat ibadat. Orang tua mempunyai tugas untuk memberi pengajaran kepada anak-anak mereka di rumah. Dalam kehidupan rumah tangga, roti dirayakan dengan berekhah. upacara-upacara pemberian berkat atas makanan dan anggur. Telah cukup lama upacara di rumah ini menjadi pusat yang penting dalam kegiatan ibadat yang juga dilakukan oleh Yesus dan pengikut-pengikutNya orang-orang Kristen perdana. Berekhah adalah salah satu dari berkat-berkat terpenting dalam Yudaisme. Berekhah ini adalah “sebuah ekspresi kuno suasana doa bangsa Yahudi yang berasal dari Tata Bait Suci. Berekhah mempertegas idaman orang Yahudi tentang pengedepanan karya dan pengkudusan segala sesuatu dari setiap tindakan Allah dengan ucapan syukur..berekhah adalah “korban puji-pujian” orang Yahudi yang mengkuduskan setiap tindakan dalam hidup setiap hari. Pada masa Yesus, tindakan pengudusan seluruh hidup tidak hanya di bait suci, tetapi juga dinyatakan pada saat menyantap makanan yang biasa di rumah pada hari sabat atau perayaan-perayaan lainnya. Mengenai makanan sabat, kepala rumah tangga mengambil roti, mengucapkan berekhah, setelah itu roti dipecah-pecahkan. Berekhah mulai dengan kata-kata sebagai berikut ”diberkatilah Engkau ya Tuhan Allah kami, Raja alam semesta … Pemecahan roti itu belum termasuk makan, tetapi merupakan upacara yang dianggap bagian dari doanya. Selama makan roti tersebut, dua cangkir atau cawan anggur diisi. Setelah berdoa, barulah seluruh keluarga makan bersama. Setelah selesai makan, kepala keluarga mengisi cawan yang ketiga dan mengucapkan berkat yang lain. Itulah yang merupakan doa sesudah makan. Yesus Kristus mengetahu pola ini pada waktu Perjamuan malam terkhir. Yesus hanya menggantikan kata-kata berkat Yahudi yang biasa dengan kata-kata sendiri. Rasul Paulus kemudian memindahkan acara makan bersama-sama ke permulaan ibadat Jemaat Kristen dan non Kristen makan dulu, sesudahnya orang yang belum Kristen pergi, barulah perjamuan kudus dimulai. Berikutnya memecahkan roti, berdoa. Berekhah dan memberkati piala anggur, dijadikan doa syukur agung dan Perjamuan kudus oleh gereja Katolik. 6. Menuju Ibadat Keluarga Harian GKJW Ibadat Keluarga kristiani di rumah tangga amatlah penting. Sebab rumah atau kehidupan rumah tangga itu juga dapat dianggap sebagai pusat ibadat. Ibadat keluarga harian memperoleh dasar teologis yang kuat baik dalam tradisi ibadat harian keluarga-keluarga Yahudi, maupun dalam kehidupan kekristenan mula-mula gereja perdana. Dalam ibadat keluarga setiap orang tua mempunyai tugas untuk memberikan pengajaran dan teladan kepada anak-anak mereka di rumah. Dalam usaha menjemaatkan ibadat keluarga harian kita menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang muncul satu sesudah yang lain. Tantangan-tantangan itu harus dihadapi agar dicari dan ditemukan jalan keluar dari kesulitan-kesulitan itu, bukan lari dari kesulitan yang menghadang. Berikut ini beberapa masalah yang mungin dialami Pandangan jemaat yang diwariskan dari generasi ke generasi ratusan tahun tentang ibadat keluarga harian atau ibadat harian adalah tradisi Yahudi dan umat Katolik saja dan GKJW punya bentuk lain yang tidak perlu meniru atau ikut-ikutan. Sejak dulu tidak ada Tata ibadat dari GKJW tentang ibadat Keluarga yang sifatnya harian. Diserahkan saja pada masing-masing keluarga, sebab mereka mempunyai kebiasaan dan kekhasan sendiri-sendiri. Membuatnya hanya mempersulit dan membebani mereka. Jemaat hidup dalam dunia yang penuh macam-macam kegiatan, ibadat keluarga harian hanyalah pemborosan waktu. Tata ibadat dan bacaan Alkitab harian kadang-kadang tidak sesuai dengan situasi bathin kita dan keluarga. Masing-masing keluarga tidak diperlengkapi dengan sarana-sarana ibadah yang memadai. Misalnya kepemilikan Alkitab setiap anggota keluarga, kidung Pujian dan buku renungan harian atau buku-buku doa penunjang. Keluarga tidak memilki kebiasaan membaca lebih-lebih bacaan rohani dan menyanyi. Para pendeta atau anggota majelis yang lain saja kadang tidak melakukannya. Apa tidak justru nantinya hidup dalam kemunafikan? Bagaimana Ibadat keluarga harian ini dapat diwujudkan dalam keluarga Kristen saat ini dengan segala persoalan dan kesibukan masing-masing ? Hal ini memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan asalkan ada komitmen yang sungguh-sungguh dari seluruh anggota keluarga. Pemahaman tentang arti keluarga dan kesadaran Allah adalah pusat dari hidup keluarga orang percaya menentukan kesungguhan untuk dilaksanakannya ibadat keluarga harian ini. intinya adalah bahwa setiap keluarga berhak menuntut kabar Baik dari Injil itu sebagai milik dan menjadi bagian hidupnya. Demikian pengantar kami dan selamat beribadat bagi Dia yang telah menciptakan dunia dan segala isinya dan menyelamatkan kita, dan sedang berkarya untuk mendamaikan seluruh dunia dengan Diri-Nya. Baginyalah kemuliaan selama-lamanya. [1]Ed. Pdt. Sumardiyono, 80 tahun, GKJW Jemat Malang, Panitia HUT ke-80 GKJW Jemaat Malang, 2003, [2] Sumardiyono, 80 Tahun GKJW Jemaat Malang, Panitia HUT ke-80 GKJW Jemaat Malang, 2003, p. 107 [3]Ed. Pdt. Sumardiyono, 80 tahun, GKJW Jemat Malang, Panitia HUT ke-80 GKJW Jemaat Malang, 2003, [4] Ibid. p. 109 [5] Tata Ibadat GKJW, MA GKJW, cet 2, tahun 2001, p. 51 Pemberkatan perkawinan [6] Pakem GKJW formulasi liturgina nya mengacu kepada perikop Panggilan Yesaya Yes 6 –lebih lanjut simak penjelasan Pdt. Didik Prasetyoadi M dalam pengantar Tata Ibadat GKJW
. 194 499 377 181 235 131 159 437
tata ibadah keluarga harian