Jakarta - Ulama kenamaan asal Yaman, Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Al-Masyhur, menghembuskan napas terakhirnya ketika sedang menjalani pengobatan, Rabu 27/7/2022. Ia meninggal di usianya yang ke-75 Abu Bakar dikenal dengan mufakkir atau pemikir muslim berkat kecerdasan intelektualnya mengenai peradaban zaman. Ia telah menuangkan gagasannya ke dalam lebih dari 200 Jakfar Al-Qadri mengatakan dalam buku Bijak Menyikapi Perbedaan Pendapat, Habib Abu Bakar memiliki berbagai gagasan cemerlang terutama yang berkaitan dengan bukunya yang berjudul al-Muwajahah as-Safirah, Habib Abu Bakar berpendapat bahwa penyelesaian masalah pertikaian yang terjadi di kalangan umat Islam belakangan ini tidak bisa diupayakan hanya dengan mencari mana yang benar dan yang mengajak untuk merenungi sejarah dan pribadi Nabi Muhammad SAW baik sebelum maupun setelah hijrah. Di situlah beliau menjelaskan arti teladan yang seharusnya Ulet dalam Menuntut IlmuMelansir NU Online, Jumat 29/7/2022, Habib Abu Bakar terkenal memiliki keuletan dalam menuntut ilmu. Hal ini tercermin dari pemikirannya yang ia namakan Fiqih kitab An-Nubdzah As-Shugra, ia menjelaskan Fiqih Tahawwulat sebagai pemahaman syariat terhadap hal-hal yang telah, sedang, atau akan terjadi dari perubahan dalam kehidupan manusia dan alam itu, ia juga menjelaskan hal-hal baru dalam ilmu teoritis maupun aplikatif, kebudayaan, kejadian dan fitnah yang terjadi di kehidupan manusia secara umum dan kehidupan umat Islam secara khusus hingga hari kiamat melalui dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Ilmu Syariat Sejak Dini dari Orang TuaHabib Abu Bakar mendapatkan didikan ilmu syariat agama dari kedua orang tuanya sejak ia masih kecil. Ia juga ber-talaqqi ke berbagai guru ternama di Aden hingga Hadramaut. Tak heran jika ia sudah menghafal seluruh isi Al-Qur'an di usianya yang masih usianya yang ke-14, sang ayah memberikan mandat padanya untuk menyampaikan khutbah Jumat di masjid-masjid Abu Bakar melanjutkan kuliah di Aden University dengan mengambil program studi Bahasa Arab. Pasca kelulusannya terjadi kekacauan di negeri Yaman. Hal tersebut membuatnya memutuskan untuk hijrah ke kelihaiannya dalam menuntut ilmu, ia mengatakan, "Keseluruhan hidupku tak terlepas dari peran orang tuaku, ayah dan ibuku. Ayahku sosok yang sangat disiplin mengatur waktu. Baginya, pendidikan dan akhlak adalah prioritas utama. Dia selalu memertamakan perihal ukhrawi dan mengesampingkan perihal duniawi. Acap kali aku menangis setiap mendengarkan lantunan Al-Qur'an yang ia baca pada sepertiga malam."Berguru kepada Habib Abdul Qadir AssegafHabib Abu Bakar sempat memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar setelah tiba di Hijaz. Namun, orang tuanya menyarankan untuk berguru kepada Habib Abdul Qadir bin Ahmad berguru kepada Sang Murabbi, ia mendapatkan curahan ilmu baik lahir maupun batin. Baginya, Habib Abdul Qadir Assegaf adalah sosok ulama yang patut dijadikan contoh di akhir sebagai pendakwah yang berpemikiran luas, Habib Abu Bakar memiliki banyak murid. Salah satunya Sayyid Al Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman al-Jufri. Ia adalah ulama kharismatik asal Uni Emirat Abdillah Zein mengatakan dalam biografi Habib Ali Al-Jufri, selama berguru dengan Habib Abu Bakar, Habib Ali al-Jufri mempelajari sejumlah kitab, mulai dari Sunan Ibnu Majah, Ar-Risalah al-Jami'ah, Bidayah al-Hidayah, Al-Muqaddimah al-Hadhramiyyah, Tafsir al-Jalalain, Tanwir al-Aghlas, Lathaif al-Insyarat, Tafsir Ayat al-Ahkam, hingga Tafsir dalam pengembangan ilmu pengetahuan tak berhenti sampai di situ, Habib Abu Bakar juga mendirikan rubat Al-Muhajir dan berkembang pesat. Pada 2010 lalu, institusi pendidikan tersebut diubah menjadi Universitas Al-Wasathiyyah. Simak Video "Cerita Hanan Attaki Jadi Santri NU Usai Diajak Istri Sowan Kiai" [GambasVideo 20detik] kri/lusTRIBUNJATIMCOM, GRESIK - Puncak Acara Haul Habib Abu Bakar Assegaf Gresik ke-67 digelar pada Sabtu (16/7/2022). Lautan manusia terlihat memadati pusat Kabupaten Gresik, terutama di Masjid Jami HabibAbu Bakar bin Muhammad as-Segaf tumbuh besar dalam asuhan dan penjagaan yang sempurna. Cahaya kebaikan dan kewalian telah tampak dan terpancar dari kerut-kerut wajahnya, sampai-sampai di usianya ke-3 tahun mampu mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada dirinya. Memakaikopyah hitam dan sambil merokok. "Wali Allah habib Abu Bakar gresik datang ke Martajasah (Makam Syaikhona Kholil Bangkalan) Semoga dengan kedatangan beliau, Madura aman dari segala wabah, musibah dan semoga kita semua mendapatkan barokah dari para wali. Amiin ya Mujibassailin," tulis status akun Aby Aliya di Facebook yang sudah
AlHabib Bakar bin Abu Bakar Assegaf Orangnya sudah tua dan seringkali tidak memakai pakaian. Ia hanya menggunakan sarung saja. Kalau tidak mengenalinya, orang akan menganggapnya sebagai gelandangan. Namanya dimasturkan (tertutup), namun orang Nganjuk atau Gresik sering memanggilnya Habib Bakar Seggaf. Tidak ada yang tahu siapa nama aslinya.
. 260 66 479 217 283 66 55 367